inilah
bunga angin dan tirta air kelapa muda
para
peladang yang membalik balik tanah dengan tugal
agar
bermuka muka langit tinggal serta dalamku
bercocok
tanam mengidungkan musik dwitunggal
dan
seruling tidur ayam di dangau pinggir tegalan
atau
sepanjang pematang sampai ke batang air
duduklah
bersila di atas tumpukan
batu
batu karang ini lakon lakon
rumput
dan sayur laut mengirimkan gurau ombak
seraya
uap air memercik pedihku
beribu
para aku sebrang sana datang
mengabadikanmu
pasang naik pasang surut
dan
kini giliran asal bunyi sunyiku menggapai puncak meru
ke
gunung gunung agung tengadah mataku mengail ufuk
tak
teduh mengairi kasihku
(Umbu Landu Paranggi)
(sumber
: Majalah Kolong Budaya No. 3 Th. I / 1996)
l
No comments:
Post a Comment