Upacara XXXVII
lepaslah rahasia sebagai rahasia percakapan sunyi
lelehan debu
tegalan kalbu
rayau waluku
(jam-jam pasir di waktu air
dipukul airwaktu pasir
nyawa kembara
di pohon raya
menala rindu
berkalam batu…)
peganglah rahasia sebagai rahasia percintaan sunyi
sedekah sesaji bumi
dewi sri sepasang musim
bimasakti seruling jisim
semantra setungku mentari
(tuak-tuak waktu di jam sajak
di pukul sajak waktu tuak :
ombak mencapai pantai
gamelan sudah mulai
tanah lot bergelora
pura besakih purnama…)
dari kabut fajar sanur hingga megah senja kuta
bermalam siang tabuh gunung meru merasuki jiwa
di lambung lumbung lambang kedewatan balidwipa
berbanjar peri candi melontar genta yang purba
di luar teratai
di dalam semadi
di luar kepala
di dalam semesta:
langit ilmu manusiawi
masuk ke luar kamus sukmaku
bumi teknologi rohani
raung hutan hantu di lubuk tuhanku
samudera galaksi pribadi
membajak-bajak rawapaya payahku
rahasia seni puisi
bermukamuka fanabakaku
(…beruas-ruas bambu tuak
tuang tuang tualang gelegak
bergaung parang perang tenggak ke puncak
menatah patahkata sajak
di luar kepala
di dalam semesta
di luar teratai
di dalam semadi….)
(Umbu Landu Paranggi, Kedewatan, Agustus-Desember 1982)
No comments:
Post a Comment